Tsunami Aceh 2004 silam bukan yang pertama. Daerah serambi Mekkah ini ternyata beberapa kali dihantam kekuatan alam tersebut, dan rekam jejaknya terlihat pada sebuah goa yang terletak di dekat kota Banda Aceh.
Tim yang dipimpin
oleh Charles Rubin dari Earth Observatory Singapore, Nanyang Technological
University, mengungkapnya dalam penelitian terbaru. Laporannya diungkap dalam
pertemuan tahunan American Geophysical Union di San Fransisco, Kamis
(12/12/2013).
Goa yang mereka
temukan ini menyimpan lapisan guano (kotoran kelelawar) dan debris tsunami yang
masuk ke goa. Debris tsunami bisa diketahui dengan melihat karakteristik pasir
dan organismenya, misalnya adanya mollusca dan foraminifera.
Menurut Jessica Pilarczyk,
salah satu anggota tim, mereka melakukan penanggalan pada sedimen tersebut dan
mengetahui bahwa sedimen itu terbentuk sejak 7.500 hingga 3.000 tahun yang
lalu.
Penelitian terus dilanjutkan dan
ilmuwan menemukan bahwa sedimen itu menyimpan jejak dari 7-10 tsunami yang
pernah menghantam Aceh.
Dengan geometri goa, ilmuwan
mengungkapkan bahwa tsunami dipicu oleh gempa yang bermagnitudo 8 atau lebih.
Menurut Pilarzyk, goa yang ditemukan
sangat istimewa, memungkinkan sedimen yang menunjukkan sejarah kejadian tsunami
benar-benar sempurna.
Sejarah yang terekam dalam sedimen itu
punya pesan. Tsunami besar bukanlah peristiwa yang bisa dipastikan. Jeda
antar-tsunami besar bisa saja sangat lama, tetapi bisa juga hanya beberapa
dekade.
Sumber: kabardunia
Post a Comment