Tujuan
dasar dari perkerasan lentur :
1.
Mendukung beban lalu lintas
Secara
umum, suatu jalan harus mampu mendukung beban lalu lintas tanpa adanya
perubahan bentuk pada permukaan, lapis pondasi atas dan bawah. Hal ini sering
disebut sebagai stabilitas, kadang-kadang disebut kekuatan mekanik. Stabilitas
ini tidak hanya mencakup ketahanan langsung terhadap beban roda seberapa kg/cm2
tekanan roda, tetapi juga ketahanan terhadap kerusakan internal dan pergerakan
butiran oleh aksi peremasan oleh lalu lintas. Selama musim kemarau, jalan tanah
mempunyai stabilitas yang baik untuk lalu lintasringan. Akan tetapi, peremasan
oleh lalu lintas yang agak tinggi menyebabkan kerusakan internal terhadap
butiran tanah sampai kubangan debu yang cukup dalam terbentuk dalam waktu
singkat. Suatu lapisan berbutir akan meningkatkan stablilitas jalan dan akan
dapat mendukunglalu lintas yang lebih berat. Hal ini dapat digambarkan bahwa
penyebaran beban lalu lintas melalui suatu lapisan berbutir akan memberikan distribusi
pembebanan yang melebar sehingga lapisan tanah dasar dapat memberikan daya
dukung yang lebih besar. Akan tetapi, peremasan oleh lalu lintas akan
menghasilkan penggesekan antar butiran dalam lapisan berbutir. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan internal butiran dan perubahan bentuk yang cepat atau
timbulnya alur (rutting). Tebal lapisan berbutir, bentuk dan gradasi
butiran adalah faktor penting dalam menentukan tingkat kestabilan. Dalam pembahasan
ini, diasumsikan bahwa kekuatan mekanik yang cukup akan mampu mendukung beban
lalu lintas.
2.
Melindungi tanah dasar dari air
Kelebihan
air dalam material konstruksi jalan akan menyebabkan pelumasan butiran sehingga
menghilangkan stabilitas alami. Pengendalian air permukaan dan air bawah permukaan
harus diperhatikan dalam perencanaan suatu jalan. Hujan dan rembesan bawah
permukaan pada jalan tanah akan mengakibat-kan tanah menjadi lumpur dengan cepat.
Lapisan
berbutir akan menyediakan semacam perlindungan terhadap aliran permukaan. Kelebihan
air tidak akan menurunkan kekuatan mekanik lapisan berbutir tersebut, tetapi akan
sangat mempengaruhi daya dukung tanah, sehingga jika kondisi dalam basah lapisan
berbutir yang lebih tebal harus disediakan untuk memperkecil beban pada tanah dasar.
3.
Memperkecil kemungkinan pelepasan butir pada permukaan
Lintasan
kendaraan akan menyebabkan keausan yang bervariasi pada permukaan jalan. Keausan
ini bervariasi mulai dari abrasi langsung pada permukaan yang keras, sampai pada
pelepasan butiran debu, and pelepasan butiran yang lebih besar.
Jalan
tanah dalam kondisi kering dapat mendukung beban lalu lintas, tetapi kondisi
ini meniadakan daya ikat antar butiran dan lalu lintas akan membawa butiran
debu ini. Pelepasan butir pada jalan dengan material berbutir oleh lalu lintas
menjadi masalah serius. Material berbutir mudah terangkat oleh roda dan
terbuang ke luar jalan. Dengan demikian, kehilangan biaya yang besar akan
terjadi, juga munculnya bahaya dan gangguan pada pengemudi. Bitumen yang cukup
pada lapis permukaan dapat mengikat butiran sede-mikian hingga lapis permukaan
dapat tahan terhadap aksi pelepasan butir oleh lalu lintas, juga tahan terhadap
aksi pengausan.
4.
Memberikan texture permukaan yang memadai
Texture
permukaan harus aman untuk kendaraan pada umumnya dan harus cukup mulus untuk
kenyamanan maupun umur roda. Jalan tanah tidak pernah memberikan texture
permukaan yang memadai pada setiap saat. Permukaan jalan menjadi licin jika basah
dan kelebihan air akan segera membentuk alur dan lubang yang membahayakan dan merusak
kendaraan. Permukaan jalan dengan material berbutir umumnya belum dapat
memberikan texture yang baik. Pelepasan material dapat menyebabkan tergelincir pada
kecepatan tinggi. Permukaan yang mulus sulit untuk dipertahankan, dan lubang, alur
dan ketidakrataan berkembang selama periode waktu tertentu.
5. Lentur
terhadap lapis tanah dasar
Jalan
tanah umumnya menyesuaikan kelenturan terhadap lendutan tanah dasar karena semua
material jalan adalah sejenis. Adlaha hal yang mudah untuk mempertahankan kemulusan
permukaan dengan pisau grader pada cuaca yang cocok.
Permukaan
berbutir dapat menyesuaikan kelenturan terhadap lendutan tanah dasar. Permukaan
agaknya dapat dibentuk kembali ke bentuk semula. Permukaan beraspal adalah
relatif lentur dan akan menyesuaikan kelenturan terhadap berbagai pondasi.
Permukaannya tidak mudah dibentuk kembali seperti halnya jalan tanah atau jalan
dengan material berbutir tetapi jalan beraspal dapat ditambal atau dilapis
ulang agar kembali ke bentuk semula.
6. Tahan
terhadap cuaca
Matahari,
hujan, angin, panas, dan dingin adalah faktor yang berpengaruh terus menerus pada
permukaan. Beberapa material atau kombinasinya akan tahan terhadap daya rusaknya
dibandingkan dengan material lainnya dan tentu akan memperpanjang umur
permukaan.
Air dan angin pada jalan tanah adalah perusak terbesar dibandingkan pengaruh
cuaca lainnya.
Pengaruh
cuaca pada jalan dengan material berbutir sangat kecil. Pengaruh lalu lintaslah
yang terbesar sehingga pemeliharaan dengan frekwensi tinggi dan penambahan material
baru diperlukan.
Matahari,
angin dan variasi temperatur akan berpengaruh pada material ber-aspal dan pengaruh
ini harus dipertimbangkan. Material beraspal dapat mempertahankan daktilitas dan
ikatan antar material sehingga dapat memberikan umur yang permukaan yang lebih panjang.
Post a Comment