- Organisasi Proyek Murni
a.
Proyek terpisah dan organisasi induk.
b.
Menjadi organisasi tersendiri dalam staf
teknis tersendiri, administrasi yang terpisah dari
ikatan dengan organisasi induk, laporan kemajuan
atau kegagalan secara periodik mengenai proyek.
c. Pimpinan dalam hal ini manajer proyek bias melakukan pembangunan sumber daya dari luar berupa sub kontraktor atau supplier selama sumberdaya itu tidak bersedia atau tidak bias dikendalikan dalam organisasi.
2.
Organisasi Matriks
a. Organisasi
matriks adalah organisasi proyek murni yang
melekat pada divisi fungsional pada organisasi induk.
b. Menggabungkan
kelebihan dari organisasi fungsional dengan
organisasi proyek murni.
3.
Organisasi Fungsional
Disebut organisasi
fungsional karena organisasi ini dipecah atau dikelompokkan
menjadi unit berdasarkan fungsinya. Ciri utama
organisasi fungsional ialah memiliki strutur piramida dengan konsep otoritas dan hirarki vertikal
dengan sifat-sifat berikut :
a. Prinsip komando tunggal dimana masing-masing
personil hanya memiliki satu atasan
b.
Setiap personil mempunyai wewenang dan
tanggung jawab yang jelas.
c.
Arus informasi dan pelaporan bersifat
vetikal.
d. Hubungan horizontal diatur dengan prosedur
kerja, kebijakan, dan petunjuk
pelaksana.
e.
Mekanisme koordinasi perunit, bila diperlukan
dilakukan, dengan rapat-rapat
atau membentuk panitia perwakilan.
4. Organisasi Produk dan Area
Penyusunan struktur organisasi perusahaan-perusahaan
besar yang kegiatan usahanya menagani
berbagai macam produk, didasarkan atas orientasi produk. Ini terjadi bilaman perusahaan merasa bahwa jumlah dan
keanekaragaman produk terlalu besar sehingga sulit untuk ditangani dengan struktur fungsional.
5. Organisasi Proyek
Telah disebutkan
sebelumnya bahwa organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan. Adapun unsur-unsur konsep manajemen proyek
yang berkaitan erat dan perlu dicerminkan dalan
struktur organisasi berkisar pada :
a. Arus vertical
disamping horizontal
b. Penaggung jawab
tunggal atas terselenggaranya proyek
c. Pendekatan dalam
perencanaan dalam implementasi
Yaitu organisasi di
mana wewenang mengalir lurus dari atas ke bawah, sedangkan
pertanggungjawaban
mengalir lurus dari bawah ke atas. Kelebihan
dari organisasi jenis ini adalah bahwa dalam organisasi hanya ada satu pimpinan sehingga setiap orang jelas kepada siapa
bertanggungjawab dan dari siapa perintah dating. Selain
itu, keputusan bisa diambil dengan cepat karena
hanya ada satu pimpinan sehingga perusahaan
dapat berjalan lancer. Kekurangan
dari organisasi jenis ini adalah bahwa kemampuan satu orang terbatas sehingga keputusan yang diambil belum tentu
yang terbaik karena hanya merupakan buah pikiran
satu orang.
7.
Organisasi Garis Dan Staff
Yaitu organisasi
garis dengan penambahan staff ahli pada pimpinan-pimpinan yang
memerlukan. Staff
ahli terdiri atas orang-orang ahli yang berpengetahuan tetapi bukan praktisi. Kelebihan
dari organisasi jenis ini adalah menghilangkan kekurangan dari organisasi
garis. Dengan adanya staff ahli diharapkan keputusan
yang diambil adalah keputusan yang terbaik.
Kelebihan yang ada pada organisasi garis juga merupakan kelebihan dari organisasi ini. Kekurangan
dari organisasi jenis ini adalah bahwa pengambilan
keputusan menjadi lambat karena
ada diskusi terlebih dahulu dengan staff ahli. Selain itu, dalam organisasi
jenis ini bisa saja terjadi
perselisihan antara staff ahli dengan pimpinan yang didampinginya. Perselisihan muncul karena saran-saran dari
staff ahli tidak semuanya dipakai oleh pimpinan
yang didampinginya. Staff ahli adalah orang berilmu bukan praktisi, sedangkan pimpinan adalah seorang praktisi. Terkadang
ilmu dan praktek berbeda.
Organisasi
ideal (Max Weber) mengenal adanya :
a. Spesialisasi
b. Tingkatan
berjenjang
c. Berdasarkan
prosedur kerja
d. Hubungan
yg bersifat impersonal
e. Promosi
berdasarkan kompetensi
Organisasi
Efektif
a.
Harus dapat memahami tujuan proyek
b.
Mengetahui keberadaan orang‐orang yang akan terlibat dalam proyek
c.
Mempublikasikan informasi mengenai tim proyek seawal mungkin
d.
Penentuan pendelegasian tugas dan wewenang
e.
Pengelompokan anggota tim atas dasar
fungsinya dalam proyek
Dasar
Penyusunan Organisasi
a.
berdasar produk
b.
berdasar lokasi
c. berdasar proses
d.
berdasar pelanggan
e. berdasar waktu
Memilih
Bentuk Organisasi Proyek
a. Frekuensi
adanya y proyek baru : berapa sering suatu perusahaan
mendapat proyek dan sejauh mana perusahaan
induk tersebut terlibat dengan aktivitasproyek.
b. Berapa
lama proyek berlangsung
c. Ukuran proyek: tingkat pemakaian tenaga
kerja, modal dan sumberdaya yang dibutuhkan.
d. Kompleksitas
hubungan : jumlah bidang fungsional yang
terlibat dalam proyek dan bagaimana hubungan ketergantungannya.
e. Matriks
dan organisasi proyek murni cocok untuk proyek
berskala menengah dan besar, kompleksitas tinggi,
beresiko tinggi, batasan waktu ketat
f. Organisasi fungsional cocok untuk proyek
dengan skala relatif kecil, resiko kecil, waktu
fleksibel.
Ciri-ciri
organisai yang baik :
a.
Adanya tujuan yang jelas.
b.
Tujuan organisasi harus dipahami oleh semua
orang.
c.
Tujuan organisasi harus diterima oleh semua
individu dalam organisasi.
d. Adanya
kesatuan arah dalam organisasi
e.
Adanya struktur organisasi.
f.
Adanya jaminan jabatan tersebut
g.
Adanya koordinasi.
sekian dulu ya,,, makasih atas kunjungannya,,, semoga bermanfaat :-) LR
Post a Comment