Kayu adalah suatu bahan konstruksi yangdidapatkan dari tumbuhan dalam
alam. Karena itu tidak hanya merupakan salah satu bahan konstruksi pertama di
dalam sejarah umat manusia, tetapi mungkin juga menjadi yang terakhir. Sebagai
salah satu bahan konstruksi yang pertama sebelum jauh sebelum ilmu pengetahuan
mulai dibicarakan.
Pengunaan Kayu
Perkembangan penggunaan kayu ada yang digunakan sebagai non struktur dan
ada yang digunakan sebagai struktur. Struktur bangunan kayu dari masa yang lalu
sampai masa sekarang, termasuk sistem-sistem bangunan industri sudah berkembang
dari tahun ke tahun sampai saat ini. Tidak ada konstruksi bangunan lain yang
dapat diperhatikan perkembangannya secara terus menerus dari permulaan sampai
sekarang selain gambar pertukangan dengan tangan hingga cars masinal modern.
Dalam hubungan ini konstruksi bangunan kayu adalah bentuk dasar (prototype)
suatu bangunan pre-fabricated dan bangunann rangka.Konstruksi bangunan kayu
kita bagi atas dua golongan menurut pembangunannya
yaitu :
a. Konstruksi rangka-rangka tersusun dengan
pembangunan konstruksi dinding setingkat demi setingkat berkonstruksi biasanya
dengan balok –balok.
b. Konstruksi rangka-rangka terusan dengan pembangunan
konstruksi dinding dengan tiang-tiang yang menembus melalui semua ingkat
bagngunan berkonstruksi biasanya dengan papan.
Konstruksi rangka rangka tersusun yang tradisional.
1. kasau 7. tambahan kasau miring
2. peran dinding 8. balok loteng
3. tiang 9. palang
4. bantalan 10. tiang sudut
5. kuda-kuda penopang 11. ambang
jendela
6. balok loteng ekor
Bagian-bagian dari kuda-kuda kayu.
Selain batang-batang utama kuda-kuda kayu terutama
untuk penutup atap selain batang-batang utama kuda-kuda kayu (terutama untuk penutup
atap genteng) juga dilengkapi dengan :
a. Reng, yaitu tempat mengaitkan penutup atap (genteng) dan mneruskan bebannya
ke kaso, jarak dan dimensi reng berbeda-beda tergantung dari penutup atap
genteng yang digunakan.
- berat bahan penutup atap :
- jenis bahan penutup atap :
sirap dengan 2/3 dengan jarak 15-20 cm
- genteng biasa reng 2/3 dengan
jarak 20 cm.
- genteng beton, reng ¾ dengan jarak 35 cm.
b. Kasau, yaitu bagian yang
menumpu reng dan meneruskan bebannya ke gording jarak antara kasau dan biasanya
dipergunakan adalah antara 50-60 cm.
c. Gording, yaitu bagian yang
menumpu kasau dan meneruskan bebannya ke kuda-kuda. Jarak gording untuk genteng
beton 1,5 m, genteng biasa 1.5-2.0 m, sirap 2-2.5m, asbes gelombang 0.8-1.2 m.
Adapun perletakan gording adalah di kuda-kuda. Bagian-bagian
konstruksi kuda-kuda adalah sebagai berikut.
1.
balok/alas kuda-kuda ( 6/12), (8/12), (8/15)
2.
kaki kuda-kuda ( 6/12), (8/12),
(8/15)
3.
batang penggantung ( 6/12),(8/12) (8/15)
4.
batang tekan / schoor ( 6/12),(8/12)
5.
batang tarik.
6.
balok bubungan
7.
papan bubungan
8.
karpus
9.
gording
10.
kasau
11.
reng
12.
anak kuda-kuda
13.
ring balok
14.
dinding
15.
balok sambungan kuda
Detail Konstruksi Atap.
Untuk gambar kerja, untuk menjelaskan konstruksi atap
dibutuhkan gambar :
1. Blok plan, yaitu tampak bangunan dari atas
2. Rencana Atap. Yaitu tampak atas dari rencana penempatan elemen-elemen konstruksi
atap.
3. Rencana kuda-kuda, penggambaran bentang kuda-kuda lengkap dengan batang-batang
yang digunakan serta dimensinya.
4. Detail atap atau kuda-kuda, memperjelas bagian bagian dari gambar gambar yang disebutkan diatas.
Jenis kayu
Penggunaan kayu pada suatu bangunan (rumah) di masyarakat kita sudah
turuntemurun dan agaknya merupakan suatu kecintaan pula. Urat kayu yang indah
sudah begitu memesona kita, bahkan jauh sebelum masyarakat luas mengenal
pelbagai variasi finishing yang membuat lebih indah tampilan kayu, semisal
kusen dan perangkat perlengkapan rumah lainnya. Sebagian jenis kayu sangat
rapuh dan mudah dimakan rayap, sebagian lainnya cukup keras dan dihindarkan
rayap.
Berbagai jenis kayu yang sering diolah menjadi perlengkapan sebuah rumah
(rangka atap, kusen, daun pintu-jendela, lantai parket dan furnitur) adalah
jati, bayam, meranti, merbau, nyatoh, dan kamper. Jati termasuk jenis kayu yang
keras dan awet sehingga sangat baik dipergunakan sebagai kusen. Selain itu,
tampilan uratnya begitu menawan sehingga kayu jenis ini pun banyak diolah
menjadi perangkat furnitur. Sedangkan kayu jenis bayam yang cukup keras, namun
tidak memiliki penampilan (urat) yang indah, sering dipakai sebagai rangka atap
saja. Ada sejenis kayu yang sangat keras, yakni kayu ulin. Sebegitu kerasnya,
jenis kayu yang banyak terdapat di daerah Sumatera bagian selatan ini disebut
juga kayu besi. Jenis lain yang juga cukup keras ialah kayu hitam yang sohor di
dunia dengan nama kayu ebony. Kayu ebony yang banyak terdapat di bagian timur
wilayah Indonesia adalah primadonanya kayu dan banyak diekspor ke mancanegara
sehingga harganya pun melonjak tinggi.
Tak perlu bicara soal harga kayu ebony sebagai komoditas ekspor yang
hitungannya memakai dollar, kayu berkualitas rendah untuk pasaran lokal pun
saat ini harganya sudah gila-gilaan. Situasi ini semua bermuara pada illegal
logging (penebangan liar) yang merambah seluruh kawasan hutan Indonesia. Aksi
kriminal itu mengakibatkan penggundulan hutan secara membabi buta, memperparah
perbuatan pungli dan korupsi yang pada akhirnya menyebabkan naiknya harga jual
material kayu tersebut di pasar lokal, monopoli oleh pihak-pihak yang punya
kekuatan dan kekuasaan yang mendukungnya. Penggundulan hutan secara sembrono
tanpa disertai program tanam-kembali membuat hutan menjadi gundul dan kayu
menghilang secara permanen. Perlahan-lahan namun pasti kita akan kehabisan kayu
dan perlu waktu yang sangat lama untuk menanti pulihnya kembali kondisi hutan
kita. Ini merupakan ancaman yang besar bagi dunia properti dan industri
perumahan Indonesia yang harus diantisipasi sejak sekarang.
Pencegahan Penyakit dan Kerusakan pada Kayu
Mahalnya harga kayu dan sulitnya mendapatkan kayu yang berkualitas membuat orang
berinisiatif untuk beralih menggunakan material alternatif lainnya. Setelah
munculnya produk kusen berbahan aluminium dan daun pintu dari bahan pvc, lalu hadir
pula rangka atap dari material baja ringan, dan kini ada lembaran papan fiber semen
dengan motif urat kayu. Tentu saja material pengganti tersebut tidak lebih murah
dari bahan kayu itu sendiri. Bahkan, bahan itu cenderung jauh lebih mahal, semisal
rangka atap dari bahan baja ringan.
Bagaimanapun masyarakat kita cenderung lebih memilih kayu daripada bahan material
pengganti lainnya. Tinggal bagaimana cara kita merawat, memperlakukan, dan
memberi perhatian yang selayaknya. Hal yang paling utama untuk mencegah merajalelanya
rayap di rumah kita adalah menghindarkan terciptanya sudut-sudut lembab di
dalam rumah. Jangan biarkan kebocoran, sekecil apa pun, membasahi rangka atap.
Apalagi sampai merembes ke bawah dan membasahi perangkat furnitur semisal
lemari baju yang kebanyakan terbuat dari lempengan particle-board yang sangat
rawan terhadap rayap. Adanya tempat yang lembab dan bau kayu yang basah akan
memancing rayap dari dalam tanah menembus beton dan lantai semen dengan cepat
menerobos lapisan keramik dalam upaya membangun istana idaman mereka. Saat
rayap mulai menyerang rumah Anda, sekecil apa pun serangan itu, atasilah sesegera
mungkin dengan tuntas. Jangan pernah "memberi hati" kepada makhluk kecil
ini yang berkembang biak sangat cepat.
Post a Comment